Halaman


Jumat, 27 September 2013

obat patah hati




Bagi perempuan, patah hati bukanlah persoalan yang mudah untuk dilewati, apalagi jika mereka benar-benar jatuh cinta pada sang mantan. Bahkan, tak sedikit yang mengalami depresi!
Lewat uraian berikut, kami menawarkan solusi untuk membantu melalui masa-masa patah hati, tanpa harus menghancurkan seluruh hidup Anda. Karena, asalkan ada niat, fase move on itu sebenaranya tidak sesulit yang Anda bayangkan.

1. Biarkan diri Anda merasa sedih
Merasa sedih itu tidak salah kok! Hati Anda dilukai dan harus berpisah dari pria yang selama ini menjadi sentral kehidupan Anda, jadi wajar saja untuk bersedih dan menangis. Intinya, lakukan yang dirasa perlu untuk mengobati hati Anda agar perasaan jadi lebih lega dan ringan.

Namun yang paling penting adalah jangan melakukannya terlalu berlebihan. Jangan terlalu berlarut-larut menanggapi hal ini. Beri batasan untuk bersedih dan mengasihani diri. Waktu maksimalnya adalah seminggu. Setelah itu berjanjilah pada diri sendiri untuk menjadi lebih bahagia.

2. Hindari semua hal yang membangkitkan memori dengan mantan
Selama pacaran, pasti ada benda atau lagu-lagu yang meninggalkan kesan berarti pada Anda dan mantan. Nah, saat putus cinta, melihat barang atau mendengar lagu yang sempat jadi anthem cinta dengan mantan, tentu sangat menyesakkan.
Sebaiknya, segera singkirkan barang-barang yang mengingatkan dan membangkitkan memori dengan sang mantan tersebut. Selain itu, bayangan dirinya yang tertinggal dalam benak Anda, juga wajib dienyahkan secepat mungkin.
Kemudian, hindari mendengarkan lagu cinta yang melankolis, menonton film cinta yang berakhir haru, dan membaca buku yang menyedihkan. Sebaliknya, tontonlah film komedi, membaca komik yang lucu dan mendengarkan lagu-lagu upbeat.  Saat rapuh jangan memberi celah terhadap apapun yang bisa mengingatakan Anda dengan mantan.

3. Tidur
Ketika sedang patah hati, rasanya ingin bermalasan sepanjang hari, menangis, enggan makan, sulit tidur, sekalipun bisa terlelap, pastinya tidak akan nyenyak. Jangan biarkan pola hidup beralih seolah besok matahari terbit membawa gelap.
Usahakan untuk bisa tertidur, gunakan bantal yang empuk dan nyaman. Bila tidak bisa juga, sebelum tidur, minumlah susu dan teh hangat. Jika masih belum berhasil, datanglah ke dokter untuk merekomendasikan obat tidur yang aman untuk dikonsumsi.  Sesedih apapun Anda sebaiknya usahakan untuk  tidur cukup. Mata merah, bengkak dan kurang tidur justru akan membuat hidup Anda makin kacau dan tidak bisa berpikir jernih untuk melanjutkan hidup.

4. Sibukkan diri
Jangan hanya berkutat dengan kesedihan saja. Fokuskan energi Anda pada pekerjaan, sekolah, atau hobi. Ini adalah cara terbaik untuk mengalihkan pikiran Anda dari karamnya hubungan percintaan dengan si dia.
Mungkin saja, ini adalah saatnya Anda memikirkan jenjang karier yang lebih tinggi atau melakukan hal-hal yang ingin Anda coba tapi belum sempat terlaksana. Menyibukkan diri Anda juga akan membantu untuk lebih fokus pada tantangan dan petualangan hidup yang seru. Anda juga boleh menyibukkan diri dengan kehidupan pribadi bersama keluarga dan teman-teman. Ingatlah, mereka adalah orang-orang yang paling mencintai Anda yang paling dan mereka akan membuat Anda merasa dicintai.

5. Jadilah diri Anda, yang terbaik
Mungkin saja kemarin-kemarin Anda merasa tak berguna, tak pantas dicintai dan tak berharga. Namun, masa-masa berduka sudah berlalu. Mulailah mengubah persepsi tentang diri sendiri. Coba pikirkan, bagaimana Anda mau dicintai dan dihargai kalau Anda sendiri tak menghargai diri sendiri?

Mulailah menghargai diri sendiri,  misalnya dengan memperbaiki penampilan agar semakin menarik (hey, salah satu hal yang paling menyenangkan menjadi single adalah “berburu” pria idaman dengan sesama sahabat perempuan). Siapa tahu saat mantan melihat Anda kian menawan, akan membuat dirinya menyesal.
Mau tahu apa lagi yang akan membuat mantan semakin terpuruk? Anda menggandeng pria yang lebih tampan dan mapan dari dirinya!
Yang paling utama adalah lakukan hal-hal yang menyenangkan diri Anda sendiri. Manjakan diri Anda di salon, berolahraga di gym, makan enak,  dan liburan bersama sahabat serta keluarga ke destinasi yang belum perna Anda kunjungi.

Artikel Terkait:

Jumat, 20 September 2013

Nyeri Jelang Menstuasi Jangan Diremehkan

shutterstock
Jangan biarkan nyeri haid menghalangi aktivitas.

Nyeri terkait menstruasi seringkali dianggap "normal" oleh kebanyakan wanita. Mereka bahkan menganggap nyeri merupakan bagian dari menstruasi. Padahal, nyeri bisa menjadi gejala penyakit-penyakit yang lebih serius, salah satunya endometriosis. Menurut Profesor Ali Baziad, pakar kesehatan kandungan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), nyeri yang perlu diwaspadai adalah yang berlangsung satu hari menjelang, selama, dan selesai menstruasi. Nyeri biasanya dirasakan pada perut, panggul, hingga punggung.
"Nyeri bisa juga disertai gejala khas lainnya seperti pusing, mual, dan muntah," jelasnya di sela-sela peluncuran obat endometriosis, Kamis (19/9/2013) di Jakarta.
Endometriosis merupakan penyakit kronik yang disebabkan oleh jaringan endometrium yang terdapat di dalam rahim (uterus) ditemukan tumbuh di tempat lain dalam tubuh. Jaringan ini seringnya melakukan perlengketan pada indung telur dan semua organ di dalam panggul wanita.
Jika tumbuh di luar rahim, jaringan endometrium akan menyebabkan meningkatnya kadar hormon dalam tubuh wanita selama proses menstruasi. Endometriosis bahkan juga dapat menyebabkan munculnya kista indung telur yang terkadang sangat besar dan menimbulkan nyeri.
Kendati demikian, Ali mengatakan, tidak semua nyeri saat menstruasi selalu diakibatkan oleh endometriosis. Nyeri akibat endometriosis umumnya sangat hebat hingga menyebabkan wanita tidak mampu menjalani aktivitasnya sehari-hari.
"Wanita yang mengalami nyeri akibat endometriosis biasanya menunda kegiatannya untuk satu hari saat puncak nyeri. Ini tentu menyebabkan terganggunya produktivitas," ujarnya.
Salah kaprah
Ali mengatakan, nyeri yang diikuti dengan pusing, mual, dan muntah sering diartikan gejala penyakit lain oleh kebanyakan wanita. Karena itu, mereka pun kerap salah kaprah dalam memilih obat.
"Saat timbul gejala, mereka malah minum obat masuk angin. Meski gejalanya bisa mirip, tapi yang perlu diperhatikan, gejala tersebut timbul setiap menstruasi. Maka kemungkinan besar berhubungan dengan endometriosis," tutur dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Bersalin YPK ini.
Kebanyakan wanita, imbuh dia, juga memilih untuk minum obat pereda nyeri. Padahal obat pereda nyeri hanya dapat menekan saraf sehingga mengurangi rasa nyerinya saja. Sementara, penyakit yang sebenarnya terus ada.
Oleh karenanya, Ali menyarankan untuk berkonsultasi setiap mengalami gejala-gejala yang mencurigakan. Diagnosa yang tepat akan menghasilkan penanganan gejala penyakit yang lebih baik.
sumber:KOMPAS.com